Pages

Jumat, 09 November 2012


ROMO SAMANTHA SUTRA








"Nammo Buddhaya"
               "Semoga Semua Makhluk Berbahagia"

Dalam posting kali ini agak berbeda dengan posting sebelumnya, romo akan bantu siapa saja yang membutuhkan bantuan romo. Jika saudara-saudaraku sedharma ada yang mempunyai kesulitan silahkan datang ke VIHARA AMOGHASIDDHI Cemani Grogol Sukoharjo tepatnya sebelah timur PT. KONIMEX, atau via telephone : +6281228383031

  • Konsultasi Meditasi.
  • Bedah Aura
  • Bersihkan Aura Negatif
  • Simabandhana/Pemagaran Ghaib
  • Sterilisasi Wilayah Dari Roh jahat
  • Ramalan Tangan
  • Menyembuhkan Sakit Karena Teluh/Santet/Ilmu Hitam
  • Pemasangan Susuk ; Susuk Kebal,Susuk Pengasihan
  • Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Dyu
  • Yoga Tirta
  • Yoga Agni

Sekali lagi silahkan saudara-saudaraku semua datang ke VIHARA AMOGHASIDDHI dan romo akan membantu mengatasi masalah yang menimpa. Akhir kata :

"Semoga Semua Makhluk Secepatnya Mencapai Nibbana"

"



 

Kamis, 08 November 2012

FOTO FOTO

WIKU DEWA DHARMA SUTRA


UMAT VIHARA
DHARMA CLASS
DAPO RINPHOCE

UMAT VIHARA
 SAMANERA
DAPO RINPOCHE DI KENDANGSARI
NAIK GAJAH
PARA SAMANERA DI KENDANGSARI

ROMO SAMANTHA SUTRA


Rabu, 07 November 2012

MENGENAL BERBAGAI JENIS ALAM KEHIDUPAN

"NAMMO BUDDHAYA"
"SEMOGA SEMUA MAKHLUK TERBEBAS DARI SEGALA DERITA"
 
Romo Samantha Sutra
 





Pada posting kali ini Romo akan menguraikan tentang alam-alam dari para makhluk suci dan mengenal secara lebih jelas.

ALAM DEVA
    Deva merupakan makhluk dialam surga dan disana terdapat para Deva dan Devi. Alam para deva dan devi ini tidak kelihatan dan hanya dapat dilihat dengan DIBBACAKKU. Pengertian Dibbacakku disini ialah kemampuan batin untuk melihat kedalam Demensi atau ruang dan waktu tanpa terhalang oleh apapun. Para deva/devi pada umumnya hidup lebih menyenangkan secara fisik dalam pemuasan nafsu indera dari pada manusia dan kecantikan/ketampanan, panjang usianya, kemampuan batinya melebihi manusia. Disamping itu kesamaan yang dialami deva/devi dan manusia adalah sama-sama mengalami kematian, kecuali alam-alam deva/devi SUDDHAVASA. Karena kehidupan sebelumnya para deva/devi dialam ini teleh mencapai tingkat kesucian Arahat, sehingga kematian dialam suddhavasa ini sudah tidak dilahirkan dialam manapun juga.
    Ada 31 alam kehidupan makhluk, pertama yaitu alam manusia dan binatang, 26 alam deva/devi, 3 alam PETTA-ASURA dan NIRAYA.
26 alam deva/devi dikelompokan menjadi 3 kelompok alam deva/devi yaitu :
*KAMALOKA *RUPALOKA *ARUPALOKA
KAMALOKA = masih adanya nafsu indera dan mereka hidup berkeluarga.
RUPALOKA   = tanpa nafsu indera karena mereka sebelumnya telah mencapai ANAGAMI.
ARUPALOKA= dialam ini hampir tidak ada bentuk jasmani,ada jasmani tapi sangat halus sekali.

1. ALAM CATUMMAHARAJIKA
    Alam deva Catummaharajika merupakan alam terendah dari Kamaloka dan mereka hidup disekitar manusia dan melindungi empat penjuru dunia. Dalam MAHASAMAYA SUTTA, DIGHA NIKAYA disebutkan tentang Catummaharajika ini yaitu :
*DHATARATTHA = Maharaja Deva bagian timur.
*VIRULHA            = Maharaja Deva bagian selatan.
*VIRUPAKKHA    = Maharaja Deva bagian barat.
*KUVERA              = Maharaja Deva bagian utara.
Catummaharajika Deva ini sering membantu manusia disaat-saat yang sangat genting dan sering memberi petunjuk melalui mimpi.
Usia rata-rata dialam ini adalah sembilan juta enam ratus ribu tahun. Sehari semalam dialam ini sama dengan lima puluh tahun di alam manusia.   
2. ALAM TAVATIMSA
    Alam ini merupakan alam kedua dari 6 alam kamaloka. Raja para deva yang menguasai para deva Catummaharajika dan Tavatimsa adalah Deva Sakka yang tinggal di Tavatimsa.
Usia rata-rata  para deva Tavatimsa lebih  panjang dari Catummaharajika yaitu 4x lebih panjang.   Sehari semalam dialam Tavatimsa sama dengan seratus tahun alam manusia.



3.  ALAM YAMA
      Alam Yama adalah alam ke tiga dari alam Kamaloka.  Para deva/devi di ala mini lebih panjang usia dan lebih bahagia daripada alam Tavatimsa. Sehari semalam di alam ini sama dengan 200 tahun di alam manusia. Usia rata-rata di alam ini 4x dari alam Tavatimsa.

4. ALAM TUSITA
    Alam Tusita adalah alam ke empat dari alam kamaloka. Para deva/devi penghuni alam ini diliputi kegembiraan.  Sebelum terlahir menjadi SIDDHATTA GOTAMA dan akhirnya beliau menjadi SAKYAMUNI BUDDHA, beliau hidup di alam Tusita dengan nama SETAKETU . Begitu pula MAITREA BUDDHA juga tinggal di alam Tusita dengan nama NATHADEVA. Usia rata-rata di alam ini 4x panjang dari alam Yama. Sehari semalam di alam ini sama dengan 400 tahun di alam manusia.

5. ALAM NIMMANARATI
    Alam ini adalah alam kelima dari alam kamaloka, para makhluk di alam ini sangat menyenangi apa yang mereka ciptakan dengan kekuatan batinya. Usia rata-rata di alam ini 4x panjang di alam Tusita. Sehari semalam di alam ini sama dengan 800 tahun di alam manusia.


Untuk kali ini cukup sekian dulu posting dari romo dan akan dilanjutkan pada posting berikutnya. Akhir kata.....
"SEMOGA SEMUA MAKLUK DALAM BERKAH TERMULIA"
"SADHU SADHU SADHU"

Senin, 05 November 2012

SADSARANA

NAMMO BUDDHAYA

SEMOGA SEMUA MAKHLUK BERBAHAGIA. 
 Pada posting kali ini romo akan menguraikan makna dari SADSARANA atau 6 Perlindungan.

Sadsarana terdiri dari :

1. BERLINDUNG PADA GURU.
2. BERLINDUNG PADA YIDAM
3. BERLINDUNG PADA BUDDHA.
4. BERLINDUNG PADA DHARMA.
5. BERLINDUNG PADA SANGHA.
6. BERLINDUNG PADA PELINDUNG DHARMA.

1. BERLINDUNG PADA GURU
  
   Berlindung pada Guru mempunyai arti yang sangat luas, guru bisa berarti Buddha-Boddhisattva para Makhluk Suci bisa juga orang tua kita.
Mengapa orang tua kita termasuk dari jajaran Guru? Sebab pembimbing yang pertama kali adalah orang tua kita. jadi kesimpulanya berlindung pada Guru itu melaksanakan perintahnya dan menjalankan segala petuah2nya dan semua itu bersifat suci dan murni menuju kebaikan.

2. BERLINDUNG PADA YIDAM

   Setiap siswa Tantrayana pasti punya Yidam, yang dimaksud Yidam adalah Guru yang bersifat Ghaib atau tidak kelihatan dan selalu membimbing kita kejalan yang benar menuju batin yang bersih.
Jadi berlindung pada yidam yaitu menjunjung tinggi ajaran Yidam dan menjalankan semua perintahnya.

3. BERLINDUNG PADA BUDDHA

   Buddha adalah gelar,jadi Buddha bukanlah orang melainkan gelar seseorang yang yang suci. Buddha masa lampau(ATITA BUDDHA), Buddha yang sekarang(PACCUPPANNA BUDDHA), Buddha masa yang akan datang(ANAGATA BUDDHA). Jadi kesimpulanya  kita berlindung pada Buddha di masa lampau, sekarang dan yang akan datang, karena Dharma Buddha adalah satu. Menjunjung tinggi ajaran dan mejalankan semua perintahnya untuk agar terbebas dari penderitaan.

4. BERLINDUNG PADA DHARMA

   Dharma adalah ajaran dari Sang Buddha, jadi jika kita berlindung pada dharma, kita harus memahami dan menjalankan maksud dari ajaran tersebut.

5. BERLINDUNG PADA SANGHA

  Sangha adalah perkumpulan dari Bikkhu dan Bikkhuni. Sangha disini terbagi dalam 2 macam yaitu :

a). ARYA SANGHA = Bikkhu dan Bikkhuni yang telah mencapai kesucian Sotapanna, Sakadagami, Anagami dan Arahat.
b). SAMMUTI SANGHA = Bikkhu dan Bikkhuni yang belum mencapai kesucian.

6. BERLINDUNG PADA PELINDUNG DHARMA

   Pelindung Dharma/Dharmapala adalah sosok Dewa/dewi yang selalu melindungi insan dan para pengembang ajaran yang mulia. Jadi berlindung pada pelindung dharma yaitu kita harus menjalankan ajaran yang terkandung dalam ajaran Buddha, karena jika kita keluar dari ajaran yang mulia, kita akan ditinggalkan Dharmapala.

Kesimpulan dari hal tersebut diatas yaitu semua harus menjujung tinggi dan melaksanakan ajaran-ajaran Sang Buddha, karena Sang Buddha adalah Guru dari 3 Dunia.


Kiranya cukup sekian dulu posting dari Romo, dan semoga bisa menambah wawasan saudara-saudara semua."SEMOGA SEMUA MAKHLUK SECEPATNYA MENCAPAI NIBANA"

"SADHU SADHU SADHU" 

Jumat, 02 November 2012

DELAPAN JALAN KEBENARAN

"NAMMO BUDDHAYA" Salam sejahtera dari Vihara Amoghasiddhi Sukoharjo Jateng"
 WIKU DEWA DHARMA SUTRA

1. PANDANGAN BENAR (SAMMA-DITTHI)
    Makna Pandangan Benar ialah pengertian terhadap segala sesuatu dan peristiwa menurut hakekat yang sebenarnya itu penembusan kedalam Catur Arya Saccani yang meliputi : DUKKHA, DUKKHA SAMUDAYA dan DUKKHA NIRODHA. Dapat juga dikatakan sesuatu yang bersifat dharma atau sifat saling menguntungkan.
2. PIKIRAN BENAR (SAMMA-SANKAPPA)
    Pikiran benar ialah pikiran yang bebas dari nafsu indera(raga). kemauan buruk(byapada). kekejaman(vihimsa) dan sejenisnya.
3. UCAPAN BENAR(SAMMA-VACA)
    Ada 4 kriteria dikatakan ucapan itu benar yaitu: * Ucapan itu nyata
                                                                                         * Ucapan itu beralasan
                                                                                         * Ucapan itu bermanfaat
                                                                                         * Ucapan itu tepat waktu
Ucapan itu benar mencerminkan tekad untuk menahan diri dari berbohong(MUSAVADA), fitnah(PISANUNACA), yang mmerupakan penyebab timbulnya sesuatu yang tidak baik.
4. PERBUATAN BENAR(SAMMA-KAMMANTA)
    Perbuatan benar berarti mengembangkan moral yang baik, mulia yang membawa kebahagiaan untuk semua mkhluk.
5. MATAPENCAHARIAN BENAR(SAMMA-AJIVA)
    Matapencaharian benar berarti menghindari dari sesuatu yang menyebabkan kerugian orang lain dalam hal pekerjaan atau bisnis.
 Ada 5 larangan untuk umat Buddha  yaitu: * Perdagangan manusia
                                                                            * Perdagangan senjata
                                                                            * Perdagangan binatang(yang dibunuh)
                                                                            * Perdagangan minuman keras
                                                                            * Perdagangan racun          
6. USAHA BENAR(SAMMA-VAYAMA)
    Usaha benar ada 2 sisi yaitu Pasif dan Aktif.
SISI PASIF yaitu kemauan yang kuat untuk mencegah timbulnya keadaan batin yang jahat dan tidak sehat, serta kemauan kuat untuk menghentikan keadaan batin  yang jahat dan tidak sehat ini.
SISI AKTIF yaitu kemauan yang kuat untuk memunculkan keadaan batin yang baik dan sehat yang belum ada. Juga kemauan yang kuat untuk mengembangkan batin kedalam kondisi batin yang baik dan sehat.
7. PERHATIAN BENAR(SAMMA-SATI)
    Perhatian benar berarti melatih diri agar benar2 sadar , penuh perhatian dan waspada terhadap kegiatan jasmani(KAYA), perasaan(VEDANA), pikiran(CITTA).
8. KONSENTRASI BENAR(SAMMA-SAMADI)
    Konsentrasi benar berarti memusatkan perhatian pada salah satu obyek meditasi. Untuk meditasi ini terdapat dalam 40 obyek meditasi Buddhis.

                  Kiranya cukup sekian dulu artikel ini dan semoga semua makhluk berbahagia.  
                                                         "SADHU SADHU SADHU"

Sabtu, 27 Oktober 2012

KONSEP KETUHANAN YANG MAHA ESA


ROMO SAMANTHA SUTRA

 





"NAMMO BUDDHAYA"
 "Semoga Semua Makhluk Berbahagia"

Pada posting kali ini romo akan menjelaskan sedikit tentang hakikat Ketuhanan Yang Maha Esa dan semoga bisa menambah wawasan masyarakat yang belum mengerti tentang Ketuhanan dalam agama Buddha.


Setiap agama bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa, ajaran agama Buddha menjelaskan bahwa hakikat Ketuhanan hanya dapat dicapai dengan pandangan terang dan tingkat kesucian yang tinggi. Karena hakikat Ketuhanan itu mutlak tanpa Aku dan tidak dapat digambarkan dengan apapun juga oleh manusia biasa. Hanya orang-orang suci saja yang mampu mengetahui secara langsung hakikat Ketuhanan itu. Sebagai contoh orang suci yaitu ; ARAHAT, PACCEKA BUDDHA, SAMMA SAMBUDDHA.
Dalam Sanghyang Kamahayanikan disebutkan banyak sekali sebutan untuk Tuhan yaitu salah satunya SANGHYANG ADI BUDDHA.
Dan dalam Sutta Pitaka( Udana VIII.3 ) telah di babarkan oleh Sang Buddha bahwa :

"Ketahuilah para bhikkhu bahwa ada sesuatu yang tidak dilahirkan, yang tidak menjelma, yang tidak tercipta, yang mutlak.................."
Dalam cuplikan Sabda Sang Buddha ini menunjukan bahwa Umat Buddha juga ber Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam agama Buddha memang banyak sekali sekte-sekte, tetapi Dharma tetap satu dan inti dari menyembah Tuhan dalam agama Buddha terletak pada waktu meditasi. Jadi ajaran Buddha tetap satu central yaitu Sanghyang Adi Buddha.